Duhh enaknya jika pijat dulu

Cuaca pagi ini lumayan cerah setelah semalam turun hujan, hawa terasa segar, dan burung gereja mulai mengepakkan sayapnya. Rumah saya, yang banyak lubang anginnya rupanya membuat burung gereja senang, dan kadang kala tersesat masuk rumah. Suara burung kecil yang tersesat itu, ditimpali suara burung lain di luar rumah, membuat pagi itu terasa rame.

Badan rasanya pegal semua, setelah nyaris semalaman saya di depan laptop, entah kenapa kalau pekerjaan diteruskan hari lain kawatir mood nya udah hilang. Hari ini ada janji kalau bahan akan dikirim lewat email, agar bisa digabung dengan bahan dari pembicara lainnya, untuk bahan workshop minggu depan. Duhh enaknya ngapain ya?

Tanganku meraih hape, yang masih teronggok di sebelah bantal, dan segera menghubungi Yu Tun, ternyata saya terlambat, karena yu Tun telah melayani langganan di Kemang dan janji setelah dari sana baru datang ke rumah. Saya jadi terbayang pada Imel, bagaimana dia tetap harus mengurusi rumah tangga tanpa si Mbak, walau badan lagi sakit, dengan kedua putranya yang masih balita. Entah kenapa, saat anak-anak kecil, saya juga merasa lebih kuat, mungkin karena dipaksa oleh keadaan, harus memberikan perhatian dan waktu pada anak, setelah seharian bekerja di luar rumah. Dan pada saat itu, selalu ada si mbak, bahkan saat Lebaran pun mereka pulang bergantian.

Dengan agak malas, saya menghabiskan susu coklat yang dibuatkan si mbak, sarapan nasi dengan ayam goreng, serta oseng-oseng sayuran. Setelah istirahat sejenak (istirahat apa….lha kan nggak mengerjakan apa-apa), saya segera mandi, agar jika yu Tun datang dan selesai pijat saya bisa langsung tidur, dan memang biasanya setelah pijat langsung tidur.

Blogwalking kok malah kepala pening, ya udahlah…..semoga yu Tun cepat datang…..

Diambil dari : http://edratna.wordpress.com/2009/01/24/duhh-enaknya-jika-pijat-dulu/